Mengembalikan Jati Diri Pemuda Islam
Assalamualaikum
Wr.Wb
Kepada
Yang terhomat dosen pengampuh bahasa Indonesia
Serta
teman-teman yang saya cintai dan banggakan
Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan
puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kita dapat berkumpul disini dalam keadaan sehat walafiat. Serta tidak lupa
juga kita hantarkan shalawat serta salam kepada junjungan nabi besar kita nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman gelap gulita ke zaman terang
benderang seperti sekarang ini. Tentunya
saya pribadi mengucapkan banyak terima kasih, karena telah diberikan kesempatan
untuk menyampaikan pidato singkat saya yang berjudul “ Mengembalikan Jati Diri Pemuda
Islam”
Hadirin yang saya hormati
Remaja merupakan masa transisi, mereka kerap sekali
labil dalam berbagai hal, selalu ikut-ikutan dengan teman maka dari itu
bergaullah dengan teman yang berada di jalan yang benar. Remaja merupaka masa
yang rawan akan jahatnya dunia, mudah terjerumus ke jalan yang salah. Masa
remaja dimana kita ingin mencoba berbagai hal tanpa menyaring dan memikirkan
apakah itu perbuatan baik atau perbuaran buruk, apakah itu menimbulkan dosa
atau tidak, bahkan kita sudah tahu itu perbuatan dosa tapi kita tetap saja
melakukan itu. Namun berbeda dengan remaja yang memang berpegang teguh akan
prinsip agama. Remaja yang berpegang pada prinsip agama ia mampu menjaga hawa
napsu agar tidak akan terjerumus ke dalam pergaulan yang salah dan mampu
mengandalikan dirinya. Maka dari itu pergaulan remaja sangat dipengaruhi dengan
lingkungan tempat ia berinteraksi setiap hari karakter remaja mulai terbetuk
dari lingkungan yang paling dekat yaitu keluarga.
Hadirin yang saya hormati
Dalam pergaulan remaja biasanya sangat jauh
dari agama bahkan lebih mementingkan kehidupan dunia dari pada akhirat bahkan terlalu cinta dengan
dunia, contohnya seperti, selalu menunda-nunda waktu salat apalagi saat bermain
sosial media, nonton film korea 24 jam
nonstop, telfonan atau SMS, shopping, hang out dengan teman-teman, dll. semua
itu membuat remaja malas atau lupa menunaikan salat dimana salat merupakan
kewajiban setiap muslim. Mereka bangga dengan kehidupannya yang selalu
hura-hura, update dengan style kebarat-barata, bahkan yang memakai jilbab hanya
ikut-ikutan dan tidak menurut syariat islam.
Hadirin yang saya hormati
Remaja tidak
harus pacaran, sebab dalam ajaran agama islam remaja sangat tidak di
anjurkan karena kita ketahui bahwa Islam adalah agama yang mengharamkan
perbuatan zina, termasuk juga perbuatan yang mendekati zina, seperti yang
terdapat dalam QS. Al-Isra, 17 : 32
“Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan sesuatu jalan yang
buruk."
Apa saja perbuatan yang tergolong mendekati zina itu?
Diantaranya adalah: saling memandang, merajuk atau manja, bersentuhan (berpegangan tangan, berpelukan, berciuman, dll), berdua-duaan, dll. apalagi pacaran secara tidak sehat. tetapi jika alasan remaja berpacaran karena ingin ada yang mensupport,tentu itu salah. Sebab orang yg selalu mensupport remaja adalah kedua orang tuanya. apabila remaja pacaran karena agar ada yang perhatian,tentu orang tua lebih perhatian. Orang tua yang pasti menjamin kita sebagai anak kasih sayang orang tua juga tak terhingga.
Hadirin yang saya hormati
Sebagai penutup, jadilah seorang remaja yang
muslimah melakukan hal-hal yang bermanfaat seperti membaca al-qur’an setiap
hari walaupun hanya satu ayat, berzikir , bersedakah, dll.Tidak membuang-buang
waktu untuk hal yang tidak penting. Hidup ini hanya satu kali manfaatkan waktu
dengan sebaik-baiknya dan hilangkan rasa malas yang ada di dalam diri untuk
melakukan yang terbaik karena tidak ada kesempatan kedua perbaikilah mulai dari
sekarang. Mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan. Demikianlah pidato dari
saya, apabila ada tutur kata yang kurang berkenan saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya, kekurangan datang dari saya dan kelebihan datang datang dari
allah SWT.
Wassalammualaiku
Wr.Wb
Komentar
Posting Komentar