Berawal Dari Tatap
Sejak SMA Nina dikenal sebagai anak yang suka menyendiri di pojok ruang kelas bersama buku-buku kesayangannya tidak seorang pun yang mau berteman dengannya kerena semua siswa menganggap dia gadis aneh. Setelah lulus SMA Nina melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia Fakultas Kedokteran dengan otak yang cerdas dan pintar dia berhasil lulus di fakultas kedokteran yang di inginkan sejak kecil.
Nina mendapatkan penghargaan sebagai mahasiswa terbaik di fakultas kedokteran. Nina selalu menghabiskan waktu dengan belajar dan terus belajar bahkan hari libur tetap dihabiskan dengan belajar tidak ada waktu untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar itulah sebabnya dia tidak punya teman sampai sekarang.
Ketika Nina berbelanja di supermarket bersama ibunya tanpa sengaja dia bertemu dengan teman SMA
“hey, kamu Nina kan?” tunjuk Aida
“Aida” tunjuk Nina sambil tersenyum
“teman kamu?” tanya ibu Nina menatap Aida
“iya ibu, Aida ini teman SMA” Nina memeluk Aida
Sampai di kasir mereka masih terus ngobrol
“kamu kuliah dimana?” gumam maysaroh
“saya tidak lanjut di universitas karena tidak begitu suka belajar saya lebih suka adventure” Aida tertawa kecil
“ohh” maysaroh mengerutkan kening dan heran
“besok saya mau mendaki gunung bawakaraeng” celoteh Aida tanpa ditanya siapa pun
“wowww keren” Nina terkesima
Aida dan Nina berpisah di parkiran selama perjalanan sampai rumah Nina terus terfikir bahwa Aida besok berangkat mendaki di bawakaraeng. Sebenarnya dia juga sangat ingin pergi berlibur dia sangat lelah terus belajar mengurung diri di kamar bersama buku-buku. Dengan melampiaskan rasa penasaran dengan browsing di internet dia melihat pemandangan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya kebetulan masih ada tiket untuk satu orang tanpa pikir lama dia harus membeli tiket ke Gunung Bawakaraeng.
Besok pagi tanpa pamit dengan kedua orang tuanya Nina pergi ke stasiun bus dengan meninggalkan sepucuk surat di atas meja makan. Selama perjalanan ke stasiun dia sedikit takut karena ini perjalanan pertama dia pergi sendiri dan pergi di tempat yang ekstrim bagi pemula seperti Nina.
Dia terlambat 15 menit semua orang sudah naik di bus 5 menit lagi akan berangkat Nina naik ke atas bus sudah tidak ada tempat duduk walaupun dia punya tiket untuk satu tempat duduk mungkin sudah diambil orang karena keterlambatannya, tanpa sengaja Nina bertabrakan dengan seorang pria tampan mareka saling bertatapan mata
“kamu Danu kan?” sambil menatap mata Danu
“kamu aisha kan?” menatap mata Nina
“bukan” sambil menggelangkan kepala
“SMA Negeri 2 Pangkajene” ujar Nina
“ohh, kamu Nina si takun?” masih menatap Nina lebih dalam
“kamu tidak dapat tempat duduk yahh?” Danu melihat di sekelilingnya
“iya, karena aku terlambat” Nina panik
“kamu boleh duduk di tempatku” ucap Danu menunjuk tempat duduknya
“tapi kamu duduk dimana?” Nina merasa tidak enak dengan Danu
“tidak usah khawatir aku bisa duduk dimana saja” gumam Danu mengedipkan mata
“terima kasih” Nina tersenyum tipis
Nina pun duduk karena bus sudah berangkat, dalam perjalanan Aida tiba-tiba memanggil Nina
“Nina, ini kamukan?” Aida taget tidak percaya
“iya” Nina terseyum
“kamu mengikuti aku yahh?” Aida mengejek Nina
Belum sempat menjawab pertanyaan Aida, suara teriakan Danu memanggil Nina dan Aida ke tempat duduk belakang untuk bermain game bersama Zafran sahabat Danu dari SMA mereka berdua pun berjalan ke belakang. Ketika Zafran melihat Nina terlintas dipikirannya seorang anak cupu di pojok kelas
“kamu Nina kan?” tunjuk Zafran
“iya” Nina mengangguk
“wow, cantik juga” tersenyum ke Nina
“ayo, sini semua kita main game yuk” Danu memanggil semua teman-temannya
Malam semakin larut Nina kembali ke tempat duduk untuk istirahat. Tidak terasa sudah sampai di pendakian pertama dalam perjalanan di gunung, Danu dan Nina mendekatkan diri satu sama lain. Nina pun sekarang lebih banyak tertawa dan dimatanya ada pancaran cinta untuk Danu, ini pertama kalinya dia jatuh cinta. Danu
Komentar
Posting Komentar