Tahun Pelajaran: Catatan Akhir Tahun

 Hasil akhir dari kehidupan ini adalah bekal untuk pulang kepada Sang Pencipta. Selama Allah SWT memberikan rezeki kesehatan berarti manusia masih diberi kesempatan untuk memanfaatkan waktu dengan baik untuk membuat bekal yang akan memberatkan amal kebaikan di hari perhitungan nanti. Namun nyatanya manusia lalai dengan kenikmatan dunia untuk membuat bekal tersebut. Bekal dalam konteks ini adalah segala bentuk kebaikan yang dilakukan selama masih hidup dalam pandangan yang luas dan hanya Allah SWT yang menilai segala bentuk perbuatan baik manusia. 

Di penghujung tahun ini saya disadarkan oleh Allah SWT melalui ceramah dari ustadz Adi Hidayat, Lc., MA. yang intinya beliau bilang begini "pahamkah Anda makna setiap bacaan sholat, jangan-jangan Anda tidak paham sehingga menghayal dalam sholat" dalam hati bergumam benar juga yahh selama ini saya belum paham akan hal tersebut. Rupanya saya melangkah terlalu jauh dan juga banyak membuang-buang waktu sehingga lalai mempelajari bacaan sholat yang membuat seakan-akan bercerita kepada Allah SWT saat sholat. 

Kemudian, Allah SWT memberikan saya rezeki dalam bentuk mindset dalam artian rumus kehidupan yang disampaikan melalui ceramah ustadz yang biasa disapa Aa Gmy yakni jangan terlalu cinta dengan dunia yang akan membuat manusia menjadi budak dunia. Beliau juga mengatakan bahwa "jangan sampai kita diperdayakan oleh dunia yang hanya sementara ini" Sebuah kalimat dengan makna yang sangat mendalam. Dari ceramah tersebut saya banyak sekali belajar bahwa jangan terlalu berambisi dengan dunia karena segala sesuatu sudah ditakdirkan oleh Allah SWT sebaikanya kita sibuk melakukan amal kebaikan untuk kembali kepada Allah SWT. 

Satu lagi hal krusial yang luput dari kehidupan saya dan sangat penting untuk diketahui dan menggetarkan hati saya yakni ceramah dari Ustadzah Halimah Alaydrus mengenai Nabi Muhammah SAW dan menyadarkan saya bahwa selama ini saya tidak mengenal Nabi Muhammad SAW bahwa sesungguhnya saya umat Nabi Muhammad SAW namun saya luput mengingat Nabi Muhammad SAW. Saat itu saya sempat terdiam dan merasa tertampar hebat dalam artian bahwa selama ini saya kemana saja, apa yang saya lakukan sehingga saya lupa dengan Baginda Nabi besar Muhammad SAW, Astagfirullahaladzim! yang syafaatnya sangat diperlukan ketika di padang mahsyar nanti jangan sampai Nabi Muhammad SAW tidak mengenal kita kelak di padang mahsyar karena lupa bersalawat kepada beliau setiap hari. 

Di tahun ini, banyak diberi cobaan yang hasilnya memberikan pelajaran bahwa "Percayakan semuanya kepada Allah dalam segala hal, sekecil apapun itu" Sampai saat ini masih terus belajar meyakinkan diri untuk benar-benar mempercayakan segalanya kepada Sang Pencipta. 

Beberapa hari yang lalu air mataku jatuh begitu deras karena disadarkan oleh Allah SWT akan suatu hal yang membuatku begumam

 "Ternyata selama ini aku salah dalam menjalani hidup" 

"Ternyata selama ini hatiku kotor dan tak kusadari" Terucap sambil terisak 

Sambil terus menengadahkan tangan meminta ampunan kepada Yang Maha Pengampun atas kesalahanku. Kata Aa gym "jika diibaratkan mobil, pengemudi tidak akan melihat jelas jika kaca mobil banyak debu dan kotoran dan sebaiknya dibersihkan agar mengemudi nyaman seperti itulah kehidupan jika banyak dosa manusia tidak akan melihat kebenaran dan harus segera bertobat untuk membersihkan hati dan jiwa. Namun, satu hal yang membuatku bahagia adalah karena kasih sayang Allah SWT yang membuatku tersadar dengan kesalahan dan segera bertobat. Aku yakin tidak semua orang dapat merasakan 20 menit yang menakjubkan itu, akhirnya hati terasa ringan dan sesak di dada tiba-tiba reda, MasyaAllah.  

Tahun ini banyak memberiku pelajaran dari setiap kejadian yang terjadi dan membentukku menjadi pribadi yang lebih baik, lebih peduli, lebih bijak dalam menghadapi masalah, lebih banyak berserah kepada Allah SWT atas apapun yang terjadi.  

Tahun ini akan ku tutup dengan mengistirahatkan jiwa tanpa memikirkan suatu hal yang tidak mesti untuk ku tahu, tanpa mengetahui apa yang terjadi di dunia luar, melakukan aktivitas yang sederhana, makan yang sederhana, berpikir secara sederhana, meromantisasi hal-hal kecil, dan terus menambah rasa syukur. 

Tahun ini Allah SWT mengajarkanku tentang makna IKHLAS. Ikhlas dalam merelakan sesuatu itu memang berat disisi lain jiwa berat menerima keadaan disisi lain terus meyakinkan diri bahwa sesungguhnya "Belum tentu yang kita inginkan itu baik menurut Allah" Boleh jadi kita tidak menginginkan tapi itulah yang terbaik menurut Allah. Pada akhirnya ketika mengiklaskan sesuatu maka Allah akan memberikan jalan keluar yang terbaik dan membuat hati tenang. 

Sebelum tahun ini berakhir hanya ingin bilang bahwa 2023 banyak mengajarkan hal-hal yang akhirnya mengisi jiwa yang sebelumnya kosong. 2023 sering membuat mataku sembab yang menyadarkan sesuatu bahwa selama ini saya salah arah maka ku namakan tahun ini sebagai tahun pelajaran. 




Komentar